Sunday, March 26, 2023

Penyamaan Persepsi Program Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur dengan Pemerintah Daerah

Balikpapan, 26 Februari 2023. Balai Guru Penggerak melaksanakan kegiatan Penyamaan Persepsi Program Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur dengan Pemerintah Daerah. Sambutan diawali penyampaian rangkaian kegiatan oleh ketua panitia dari WP Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur, Ibu Liestina Wahyuni, SP., M.Pd. dilanjutkan sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, yang diwakilkan oleh Kabid Pembinaan Ketenagaan, Ibu Emmy mulyani, S.Sos. Dan kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur, Ibu Wiwik Setiawati, M.Pd,

Peserta kegiatan ini berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten dan Kota se Kalimantan Timur, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur, Universitas Mulawarman, Balai Guru Penggerak. Dengan Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 101 orang.

Pada kesempatan ini, Bapak Drs. Alimuddin, M.Si. Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibukota Nusantara menjadi narasumber yg mengusung tema “Sinkronisasi dan Transisi pendidikan antar jenjang pendidikan menyongsong IKN” . Dalam sesi ini, bertindak sebagai moderator, Kepala BGP Kaltim, Ibu Wiwik Setiawati. Dalam diskusi tersebut, Deputi menyampaikan bahwa urgensi dari pemenuhan SDM dalam rangka persiapan IKN merupakan komitmen seluruh pemangku kebijakan, terutama di bidang pendidikan. IKN diusung dengan konsep ibu kota baru dimana nantinya akan menjadi salah satu kota paling berkelanjutan tidak hanya di tingkat Asia namun juga di tingkat dunia. IKN dirancang sebagai smart city yakni akan didukung oleh teknologi canggih di berbagai bidang, maka dari itu dibutuhkan SDM dan mempersiapkan generasi yang dapat mengimplementasikan eco living.


“Melalui program yang digawangi oleh Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur, diharapkan dapat mewujudkan guru/pendidik yang berani untuk mengambil lompatan-lompatan strategis dan menggerakkan siswa di Kab/Kota di wilayah Kalimantan Timur untuk dapat berkembang dan mengejar ketertinggalan, dengan adanya rencana pembangunan IKN ini, menjadi kesempatan kita membuktikan bahwa putra-putri daerah Kalimantan Timur juga berkualitas dan mampu bersaing”, ujar Drs. Alimuddin, M.Si dalam mengisi sesi diskusi bersama peserta kegiatan Penyamaan Persepsi Program Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur dengan Pemerintah Daerah.
Menurutnya, pembangunan ibu kota baru dapat berperan sebagai tulang punggung penting perekonomian lokal, regional, serta nasional karena memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
Membangun IKN Nusantara adalah proses pembangunan dengan konsep gotong royong. Keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota merupakan upaya signifikan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di Indonesia.

Ferry Maulana Putra, M.Ed, selaku Kapokja PPG Prajab (Jabatan Fungsional Widya Prada Madya) dan Neneng Heryati, M.Mgt selaku Kapokja PPG Dalam Jabatan (Jabatan Fungsional Analis Kebijakan Muda), isu dan permasalahan PPG khusunya di Provinsi Kalimantan Timur digali lebih dalam.

Ferry menjelaskan bahwa Prajab seharusnya dilakukan berdasarkan pertimbangan kebutuhan guru di masing-masing daerah. Walaupun rekrutmen guru tidak bisa memenuhi solusi saat ini, namun diharapakan mampu menjadi gerbang awal guru pemula untuk menjadi guru yang memiliki kompetensi yang lebih baik dan profesional. Solusi PPG Prajab sendiri dikembangkan untuk menyesuaikan linearitas sertifikasi khusunya program studi di lembaga/wilayahnya.
Provinsi Kalimantan Timur juga sedang menghadapi masalah kekurangan guru karena banyak dari mereka sudah memasuki masa pensiun. Kemdikbudristek bersama dengan Pemerintah Provinsi akan saling bersinergi untuk fokus ke PPG Prajab agar dibuka lebih luas supaya menarik lebih banyak peminat, sehingga dapat mengisi pos-pos kosong secara bertahap.
Salah satu yang menjadi permasalahan adalah guru yang belum memiliki Sertifikat Pendidik (Serdik), di mana sertifikat ini berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran baik di sekolah maupun perguruan tinggi.
“Mengacu pada Permendikbud 16 Tahun 2019, guru harus mengajar di satuan pendidikannya sesuai dengan Sertifikat Pendidiknya”, ungkap Neneng.

Guru yang memiliki Serdik adalah guru yang telah memenuhi standar profesional guru yang merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, sehingga ke depannya diharapkan dapat tercipta peningkatan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.

Seminar Merdeka Belajar lewat Golongan Darah ABO. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkaian penyamaan persepsi Program Balai Guru Penggerak Prov. Kaltim. Narasumber yang menyampaikan Materi adalah Ibu Eva Dipanti Tumba dari lembaga Founder ABO Centre Indonesia, sedangkan bertindak sebagai moderator Ibu Haniah,M.Pd Widyaprada BGP Prov. Kaltim.
Narasumber sangat piawai menyampaikan materi ini dengan memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari juga tampilan video aktivitas anak belajar dalam kelompok golongan darah A,B,AB, dan O yang bereaksi berbeda ketika mendapat perintah yang sama dari gurunya. Peserta seminar sangat atusias merespon kegiatan ini dengan banyaknya pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait golongan darah dan karakternya.

Pada kesempatan tersebut narasumber menjelaskan pentingnya guru mengetahui Golongan Darah anak dengan tujuan memahami karakter anak sesuai dengan karakter golongan darahnya. Hal ini sejalan dengan pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka yaitu Pembelajaran Berdiferensiasi. Dengan memahami karakter anak sesuai dengan golongan darahnya, guru dapat memberikan kegiatan belajar yang sesuai dengan karakter golongan darah anak yang pengearuhi minat belajarnya.

Panel Materi 3 Program Prioritas BGP (PGP, PSP, dan IKM). Narasumber yang menyampaikan materi adalah para Ketua Pokja antara lain Ibu Tri Widayati,S.P,M.Pd (Kapokja Program Guru Penggerak), Ibu Haniah,M.Pd (Kapokja Program Sekolah Penggerak), dan Ibu Sunarti,M.Pd (Kapokja Implementasi Kurikulum Merdeka). Bertindak sebagai moderator dalam kesempatan ini Ibu Purwaningsih Larasanti,S.P,M.Pd Widyaprada BGP Prov. Kaltim.

Dalam kesempatan tersebut para narasumber menyampaikan informasi-informasi terkait dengan 3 Program Prioritas BGP antara lain ; Perkembangan pelaksanaan pendampingan Calon Guru Penggerak angkatan 6 dan 7, Perkembangan Pendampingan Sekolah Penggerak Angkatan 1 dan 2 dan data sekolah penggerak di 5 Kabupaten/Kota serta persiapan untuk penyelenggaraan pendampingan Sekolah Penggerak Angkatan 3 di 10 Kabupaten/Kota ; dan informasi Perkembangan Implementasi Kurikulum Merdeka yang saat ini sedang dibuka pendaftaran IKM Angkatan 2 berupa data terbaru pendaftar IKM Angkatan 2 per Kabupaten/Kota.

Setelah penyampaian materi 3 Program Prioritas Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Timur oleh Narasumber dilanjutkan dengan diskusi dengan peserta dari Kabupaten/Kota terkait permasalahan dan perkembangan Program. Peserta menyampaikan pertanyaan terkait pendukung program seperti cara pendaftaran Mitra Pembangunan, cara implementasi Kurikulum Merdeka bagi daerah bank spot, serta rencana Disdik Provinsi untuk menyusun Tim Kurikulum Provinsi, dan mengundang Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak dalam kegiatan Rakor Disdik Provinsi sebagai bentuk apresiasi. Di akhir diskusi tim narasumber menyampaikan terima kasih atas dukungan Disdik Kabupaten/Kota dan Disdik Prov. Kaltim pada penyelenggaraan Program Prioritas Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Timur dan memohon dukungan untuk penyelenggaraan tahapan program berikutnya.

 

RELATED ARTICLES

Most Popular