Wednesday, November 29, 2023
fr_slider

Welcome Jun

0

MEMBANGUN KARAKTER ANAK (SERI 4 PENGASUHAN POSITIF UNTUK ANAK)

Sering kita jumpai seorang remaja yang berprilaku seenaknya tanpa menimbang kepentingan umum, seperti membuang sampah sembarangan, marah ketika ditegur, ataupun suka membully teman yang memiliki kekurangan. Hal ini menunjukkan kemerosotan karakter disebabkan karena hilangnya fungsi mendidik di sekolah dan di rumah. Anak hanya dijejali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi mengesamping pendidikan karakter yang sebenarnya perlu proses lebih panjang penyerapannya dibandingkan dengan pengetahuan yang bersifat kognitif.

Untuk membangun kembali karakter anak berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan orangtua :

  1. Jangan mengecilkan arti kata pendidikan karakter.

Orangtua harus membantu anak dengan mengembangkan tindakan moral melalui disiplin diri. Inti dari pengembangan karakter adalah perilaku-perilaku mereka. Bila anak Anda masih terlalu kecil untuk bersikap seperti manusia lain pada umumnya, Anda selalu bisa mengajarkannya untuk bersikap baik pada orang lain, berapa pun usianya.

2. Menjadi teladan yang baik.

Manusia belajar terutama dari teladan. Kenyataanya. Menjadi contoh yang baik adalah tugas anda yang paling penting. Bila Anda berteriak pada anak Anda dan kemudian menyuruhnya untuk jangan pernah berteriak, menendang dinding saat Anda marah, atau berkomentar buruk pada tetangga Anda, anak Anda akan berpikir bahwa perilaku tersebut boleh dilakukan.

3. Pasang mata dan telinga untuk setiap hal yang diserap oleh anak.

Anak-anak seperti spons. Banyak hal yang mereka serap adalah karakter dan nilai moral. Buku, lagu, TV, internet, dan film terus-terusan menyampaikan pesan—bermoral dan tidak bermoral—pada anak-anak kita. Sebagai orang tua kita harus mengendalikan aliran ide dan gambaran yang mempengaruhi anak-anak kita.

4. Ajarkan sopan santun.

Mengajarkan anak untuk mengatakan “terima kasih”, “maaf” dan “tolong” serta memperlakukan orang lain dengan rasa hormat akan membantu mereka sukses di masa depan. Sopan santun akan mengikuti anak-anak Anda selama hidup mereka, dan Anda harus mulai memberi contoh sesegera mungkin.

5. Beri contoh berkata dengan kata-kata yang baik.

Jika anda pernah mengatakan hal buruk di depan anak, ucapkan maaf dan berjanji hal itu tidak akan terulang lagi. Dan bila Anda sedang berdebat panas dengan pasangan, lebih baik Anda melakukannya di ruangan tertutup sehingga anak tidak meniru sikap negatif Anda.

6. Ajarkan anak untuk berempati pada orang lain.

Empati adalah kemampuan yang penting dan Anda harus mengajarkannya sejak dini. Bila anak tahu bagaimana berempati pada orang lain, maka dia akan bisa memandang dunia dari perspektif yang tidak menghakimi dan akan mampu menempatkan diri pada posisi orang lain. Misalkan saja suatu hari anak Anda pulang dan bercerita bahwa temannya Jimmy jahat padanya; coba bicarakan apa yang terjadi dan lihat apakah Anda bisa mengetahui apa yang mungkin dirasakan Jimmy dan apa yang membuatnya bersikap tidak baik.Atau, bila seorang pelayan restoran lupa pesanan Anda, jangan katakan pada anak Anda bahwa pramusaji itu malas atau bodoh; sebaliknya, tunjukkan bahwa ia pasti lelah karena seharian bekerja.

7. Ajarkan anak untuk bersyukur.

Mengajarkan anak untuk bersyukur dengan tulus berbeda dengan memaksanya untuk mengatakan “terima kasih” setiap waktu. Untuk benar-benar mengajarkan anak bersyukur, Anda sendiri harus mengucapkan “terima kasih” setiap waktu, sehingga anak melihat sikap yang baik. Bila anak mengeluh semua orang di sekolah punya mainan baru yang ia tidak punya, ingatkan banyak orang yang tidak seberuntung dia. (*PLS_)

Referensi : wikihow.cara membesarkan seorang anak

RELATED ARTICLES

Most Popular