Kenakalan remaja saat ini secara tidak langsung disebabkan karena banyak orangtua sibuk bekerja. Karena tuntutan ekonomi yang semakin hari semakin tinggi, bahkan seorang ibu yang seharusnya berperan sebagai pendidik dan pengasuh anak di rumah terpaksa bekerja di luar rumah untuk menyokong perekonomian keluarga. Alhasil banyak anak yang kurang perhatian, kasih sayang dan arahan dari orangtua. Waktu bertemu orangtua dengan anak sangat sedikit itupun juga diisi dengan kegiatan rutin di rumah seperti membersihkan rumah, memasak, mencuci dan pekerjaan rumah lainnya. Sementara anak dibiarkan main sendiri tanpa arahan. Ketika anak melakukan kesalahan orangtua akan marah berlebihan.
Perlu diketahui bahwa anak membutuhkan batasan. Mereka akan mengabaikan batasan-batasan ini pada beberapa kesempatan. Hukuman sewajarnya adalah cara manusia belajar. Anak harus mengerti tujuan hukuman itu dan bahwa ia dihukum karena orang tua mencintainya. Jangan menghukum dengan kekerasan, seperti tamparan atau pukulan. Anak-anak yang ditampar atau dipukul tidak akan mau mendengarkan. Orang tua tidak boleh memukul anak, dalam keadaan apa pun. Anak-anak yang ditampar, dipukul, atau ditempeleng lebih punya kecenderungan berkelahi dengan anak-anak lain. Mereka punya kemungkinan menjadi bully dan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan perselisihan dengan orang lain. Anak-anak yang mengalami kekerasan dalam keluarga cenderung mengembangkan gangguan stres pascatrauma.
Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan orangtua untuk dapat mendisiplinkan anak :
- Berikan hadiah untuk perilaku yang baik. Memberikan penghargaan karena anak bersikap baik lebih penting dari pada memberikan hukuman untuk sikap buruk. Membiarkan anak tahu bahwa ia melakukan sesuatu yang benar akan mendorong mereka untuk bersikap baik di masa depan. Bila anak Anda bersikap baik, seperti membagi mainan dengan anak lain atau sabar selama perjalanan, beritahu ia bahwa Anda memperhatikan sikapnya yang baik; jangan hanya diam ketika anak Anda bersikap baik dan menghukumnya bila bersikap buruk.
- Konsisten. Bila Anda ingin membuat anak disiplin dengan efektif, maka Anda harus konsisten. Anda tidak bisa menghukum anak karena melakukan sesuatu yang salah di suatu hari, dan di hari lain memberinya permen supaya berhenti melakukannya, atau mungkin tidak mengatakan apa-apa karena Anda terlalu lelah memberitahunya. Dan bila anak melakukan sesuatu dengan baik, seperti buang air dengan benar, pastikan Anda memujinya setiap kali. Konsistensi inilah yang menguatkan sikap baik dan buruk.
- Jelaskan peraturannya. Bila Anda ingin anak mengetahui metode kedisiplinan yang Anda terapkan, Anda harus bisa menjelaskan kenapa anak tidak boleh melakukan hal-hal tertentu. Jangan hanya memberitahu bahwa dia tidak boleh jahat pada anak lain, atau untuk membereskan mainannya; jelaskan mengapa perilaku ini baik untuknya, untuk Anda, dan untuk masyarakat luas. Dengan membuat anak memahami hubungan antara sikapnya dan apa artinya, Anda akan membantu mereka mengerti mengapa Anda mengambil keputusan tertentu.
- Ajari anak untuk bertanggung jawab atas tindakannya. Ini adalah bagian penting dari membangun kedisiplinan dan membentuk karakternya. Bila ia melakukan sesuatu yang salah, seperti melemparkan makanan ke lantai, pastikan ia mengakuinya dan menjelaskan mengapa ia melakukannya, alih-alih menyalahkan orang lain atau menyangkalnya. Setelah anak melakukan kenakalan, bicarakan dengannya kenapa itu terjadi. (*PLS_)
Referensi : wikihow.cara membesarkan seorang anak